Menganalisis Simbol-simbol Warna pada Peta
Pada selembar peta topografi bagian yang terpenting dari bagian-bagian yang tergambarkan adalah isi dari muka peta topografi tersebut.
Bagian-bagian lainnya yaitu informasi tepi peta atau informasi batas peta topografi pada dasarnya hanya sebuah informasi/keterangan untuk menjelaskan hal-hal yang ada pada isi muka peta.
Penggambaran simbol yang ada pada isi peta berfungsi untuk menggambarkan bagian-bagian dari tanda-tanda medan yang ada lapangan sebenarnya.
Penggambaran simbol-simbol tersebut bisa berupa:
Satu dimensional, yaitu yang berbentuk titik atau garis
Dua dimensional, yaitu bentuk-bentuk yang memiliki luas
Tiga dimensional, yaitu bentuk-bentuk yang memiliki isi
Warna merah, digunakan untuk unsur transfortasi darat seperti jalan raya, jalan batu dan jalan setapak, (pada skala 1:50.000 digunakan untuk beberapa unsur bangunan)
Warna kuning jingga (1:25.000), digunakan untuk unsur kawasan pemukiman
Warna hitam, digunakan untuk unsur buatan manusia, gedung, rumah, jembatan, rel kereta api, dan batas administrasi, titik ketinggian dan jenis tanaman
Warna biru, digunakan untuk unsur-unsur hidrologi, seperti air, sungai, sawah, danau, rawa dan kolam
Warna hijau, digunakan untuk unsur vegetasi, seperti hutan, semak/belukar, kebun/perkebunan, (pada skala 1:50.000 digunakan untuk unsur daerah yang didiami manusia)
Warna coklat, digunakan untuk unsur relief dan garis kontur
Warna kuning, digunakan untuk unsur tegalan atau ladang dan batas perkebunan
Warna putih, digunakan untuk unsur yang sedikit vegetasinya, seperti rumput dan tanah kosong
Pada peta RBI Bakosurtanal penggunaan simbol-simbol warna ini terdapat beberapa perbedaan antara skala 1:25.000 dengan skala 1:50.000 (khususnya pada beberapa wilayah Sumatera), tetapi perbedaan ini tidak berpengaruh dalam penggunaannya di lapangan.
Bagian-bagian lainnya yaitu informasi tepi peta atau informasi batas peta topografi pada dasarnya hanya sebuah informasi/keterangan untuk menjelaskan hal-hal yang ada pada isi muka peta.
Penggambaran simbol yang ada pada isi peta berfungsi untuk menggambarkan bagian-bagian dari tanda-tanda medan yang ada lapangan sebenarnya.
Penggambaran simbol-simbol tersebut bisa berupa:
Satu dimensional, yaitu yang berbentuk titik atau garis
Dua dimensional, yaitu bentuk-bentuk yang memiliki luas
Tiga dimensional, yaitu bentuk-bentuk yang memiliki isi
Penggolongan Simbol-simbol Warna pada Peda
Berdasarkan warnanya, penggambaran simbol-simbol tersebut dibedakan menjadi 6 (enam) golongan, yaitu: Warna merah, digunakan untuk unsur transfortasi darat seperti jalan raya, jalan batu dan jalan setapak, (pada skala 1:50.000 digunakan untuk beberapa unsur bangunan)
Warna kuning jingga (1:25.000), digunakan untuk unsur kawasan pemukiman
Warna hitam, digunakan untuk unsur buatan manusia, gedung, rumah, jembatan, rel kereta api, dan batas administrasi, titik ketinggian dan jenis tanaman
Warna biru, digunakan untuk unsur-unsur hidrologi, seperti air, sungai, sawah, danau, rawa dan kolam
Warna hijau, digunakan untuk unsur vegetasi, seperti hutan, semak/belukar, kebun/perkebunan, (pada skala 1:50.000 digunakan untuk unsur daerah yang didiami manusia)
Warna coklat, digunakan untuk unsur relief dan garis kontur
Warna kuning, digunakan untuk unsur tegalan atau ladang dan batas perkebunan
Warna putih, digunakan untuk unsur yang sedikit vegetasinya, seperti rumput dan tanah kosong
Gambar: Contoh Simbol-simbol Warna pada Peta |
Pada peta RBI Bakosurtanal penggunaan simbol-simbol warna ini terdapat beberapa perbedaan antara skala 1:25.000 dengan skala 1:50.000 (khususnya pada beberapa wilayah Sumatera), tetapi perbedaan ini tidak berpengaruh dalam penggunaannya di lapangan.
0 Response to "Menganalisis Simbol-simbol Warna pada Peta "
Posting Komentar