Skill dan Materi Dasar Pecinta Alam
Berikut ini adalah beberapa skill atau materi dasar yang harus dimiliki oleh pegiat alam terbuka, pendidikan dasar pecinta alam, materi diklat pecinta alam, materi pendidikan dasar pecinta alam, materi mountaineering pecinta alam.
Dengan penguasaan terhadap peta-kompas kita dapat leluasa berkegiatan di alam terbuka tanpa harus takut tersesat. Inti dari materi navigasi darat adalah bisa membaca peta, menggunakan kompas dan menggunakan keduanya di lapangan.
Kemahiran dalam bernavigasi tidak dapat diperoleh hanya dengan membaca buku dan mempelajari teorinya saja, tetapi harus banyak dipraktekkan pada medan latihan dengan kasus yang berbeda-beda.
Peralatan dasar dari navigasi adalah peta, kompas, protractor, altimeter, kurvimeter, penggaris serta peralatan tulis dan untuk tingkat yang lebih lanjut penggunaan GPS (Global Positioning System). Navigasi darat dalam penggunaannya yang lebih khusus dibagi lagi menjadi Navigasi Sungai dan Navigasi Pantai.
Musibah gunung-hutan pada awalnaya sering diakibatkan karena tersesat, kehilangan arah perjalanan dan karena penyebab lainnya ketika malakukan kegiatan.
Pada kondisi seperti ini kita dituntut untuk bisa keluar dari kesulitan-kesulitan yang ada yang terkadang bisa berhari-hari dengan kondisi tubuh yang lemah, perbekalan yang menipis, kondisi cuaca dan alam yang sangat tidak bersahabat bahkan sangat ekstem dan dalam berbagai macam kesulitan lainnya.
Pada saat inilah kita berada dalam kondisi survival. Kemampuan yang kita miliki menjadi faktor terpenting dari sukses tidaknya kita keluar dari kesulitan tersebut.
Kemampuan penentu tersebut meliputi.
Dari kemampuan memahami kondisi diri dan alam lingkungan yang ada, kita dapat melakukan berbagai tindakan baik statis (bertahan di tempat sambil menunggu pertolongan) maupun dinamis (bergerak sambil mempertahankan hidap mencari pertolongan dan jalan keluar).
Tindakan-tindakan yang diambil berkisar dalam hal :
Operasi S A R lebih ditekankan pada kegiatan kemanusiaan. Kegiatan kemanusiaan ini pada kegiatan hutan-gunung banyak dilakukan pada pencarian orang yang hilang di hutan-gunung baik yang diperkirakan yang masih hidup maupun yang sudah mati.
Pengetahuan dasar dari orang yang terjun langsung dalam operasi S A R (biasa disebut ESAR – Explorer Search And Rescue) ini adalah penguasaan praktek Navigasi, teknik dan prosedur dari pencarian, memahami P3M praktis, dan menguasai teknik-teknik survival bila terjadi sesuatu hal diluar perkiraan semula.
Materi ini juga memberikan gambaran tentang macam-macam teknik rappeling dan penjelasan tentang peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk kegiatan ini. Dalam prakteknya materi moutaineering lebih menjurus pada kegiatan rock Climbing (panjat tebing).
Pencapai tubuh yang prima merupakan suatu persyaratan dalam tercapainya tujuan dari perjalanan. Faktor yang sangat dominan dalam pencapaiaan kesehatan dalam perjalanan banyak dipengaruhi oleh faktor fisik, mental dan daya tahan tubuh.
Dalam pencapaian kondisi tubuh yang prima dapat ditempuh dengan pengetahuan tentang kesehatan perjalanan, perlengkapan perjalanan, perlengkapan P3M.
Dengan ilmu penaksiran kita dapat menaksir lebar sungai,lembah atau lainnya dengan menggunakan alat bantu sederhana, menaksir kedalamam dan kecepatan sungai, menaksir ketinggian pohon, tebing, bangunan dan lainya, menaksir waktu dan jarak tempuh perjalanan dan memperkirakan cuaca dengan memperhatikan tanda-tanda yang ditunjukkan oleh alam dan binatang.
Jejak alam yang biasa terlihat biasanya dari bekas injakan kaki, kotoran, sisa makanan yang ditinggalkan dan lainnya. Jejak alam tersebut dapat dipelajari dari literatur yang ada dan selalu mengadakan pengamatan bila sedang melakukan kegiatan di alam terbuka.
Peralatan dalam pembuatan jerat ini dapat diambil dari barang yang kita bawa ataupun benda-benda alami yang sudah tersedia di alam. Materi ini memberikan pengetahuan tentang pembuatan jerat/perangkap yang disesuaikan dengan binatang apa yang akan ditangkap.
Pengetahuan kita tentang sungai akan memberikan rasa aman ketika kita dituntut untuk melakukan kegiatan di sungai.
Materi ini memberikan gambaran tentang keadaan dari suatu sungai, diantaranya : pembagian daerah daerah aliran sungai, faktor utama terjadinya riam/jeram, bentu-bentuk arus sungai, jenis-jenis riam/jeram dan lainnya. Pengetahuan ini merupakan ilmu dsar dalam kegiatan arung jeram/rafting.
Dalam penyeberangan medan basah kita dapat melakukannya dengan teknik penyeberangan basah dan kering. Penyberangan dengan teknik basah dilakukan dengan membuat pelampung dengan barang yang kita bawa ataupun dari alam. Penyeberanga kering dapat dilakukan dengan membuat peralatan sederhana dari bahan alami atau dari yang lainnya.
Materi ini memberikan pengetahuan tentang jenis-jenis tali dengan berbagai kelebihan dan kelemahannya yang biasa dipergunakan dalam kegiatan alam terbuka dan cara pemeliharaannya.
Juga yang lebih penting adalah bagaimana membuat simpul dari berbagai jenis tali dengan keperluan yang berbeda-beda. Dalam kegiatan alam terbuka minimal ada 13 jenis simpul yang harus dikuasai dan 17 jenis lainnya sebagai tambahan.
Planning/perencanaan perjalanan, Organizing/pengorganisasian perjalanan, Actuating/pelaksanaan perjalanan dan Controlling/pengontrolan, pengawasan dan pengevaluasian perjalanan.
Standar dalam arti kata yang biasa dipakai pad medan tertentu, kuat, ringan dan kecil dalam pengepakan dan mempunyai kebih dari satu kegunaan. Perlengkapan-perlengkapan tersebut dapat dikelompokkan dalam perlengkapan jalan, perlengkapan tidur, perlengkapan masak dan makan, perlengkapan khusus dan perlengkapan tambahan.
Dan yang tak kalah pentingnya juga adalah masalah perbekalan yang dibawa. Pengaturan perbekalan/setting menu harus memenuhi kebutuhan tubuh dalam perjalanan, denga beberapa persyaratan, diantaranya mudah diolah dan dimasak, ringan dibawa, tidak menghabiskan tempat,harga sesuai dengan kemamppuan, dan berkalori tinggi. (Mahira)
Demikian pembahasan tentang beberapa skill dan materi dasar yang harus dimiliki oleh seorang pegiat alam terbuka atau pecinta alam, walaupun masih ada beberapa skill lain yang harus dimilikinya setidaknya materi-materi ini sudah mencukupi.
Materi Dasar Pecinta Alam
Diantara materi dasar bagi pecinta alam adalah;I. Navigasi Darat
Navigasi Darat merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang bagai mana membaca/ menggunakan peta, menggunakan kompas dan menggunakan keduanya untuk keperluan kegiatan di alam terbuka dan keperluan-keperluan lainnya.Dengan penguasaan terhadap peta-kompas kita dapat leluasa berkegiatan di alam terbuka tanpa harus takut tersesat. Inti dari materi navigasi darat adalah bisa membaca peta, menggunakan kompas dan menggunakan keduanya di lapangan.
Kemahiran dalam bernavigasi tidak dapat diperoleh hanya dengan membaca buku dan mempelajari teorinya saja, tetapi harus banyak dipraktekkan pada medan latihan dengan kasus yang berbeda-beda.
Peralatan dasar dari navigasi adalah peta, kompas, protractor, altimeter, kurvimeter, penggaris serta peralatan tulis dan untuk tingkat yang lebih lanjut penggunaan GPS (Global Positioning System). Navigasi darat dalam penggunaannya yang lebih khusus dibagi lagi menjadi Navigasi Sungai dan Navigasi Pantai.
II. Survival Hutan Gunung
Kegiatan di alam terbuka merupakan suatu kegiatan yang penuh dengan ketidakpastian karena media yang dijadikan sebagai tempat bermain berhubungan langsung dengan alam yang terkadang kurang bersahabat yang setiap saat bisa berubah dari awalnya tenang dan menyenangkan menjadi sesuatu yang menakutkan dan dapat membahayakan jiwa orang yang bersangkutan.Musibah gunung-hutan pada awalnaya sering diakibatkan karena tersesat, kehilangan arah perjalanan dan karena penyebab lainnya ketika malakukan kegiatan.
Pada kondisi seperti ini kita dituntut untuk bisa keluar dari kesulitan-kesulitan yang ada yang terkadang bisa berhari-hari dengan kondisi tubuh yang lemah, perbekalan yang menipis, kondisi cuaca dan alam yang sangat tidak bersahabat bahkan sangat ekstem dan dalam berbagai macam kesulitan lainnya.
Pada saat inilah kita berada dalam kondisi survival. Kemampuan yang kita miliki menjadi faktor terpenting dari sukses tidaknya kita keluar dari kesulitan tersebut.
Kemampuan penentu tersebut meliputi.
- Pemahaman kita tentang kondisi diri sendiri baik yang berupa fisik (keletihan, kedinginan, kelaparan, dehidrasi, patah tulang) maupun berupa mental (panik, tegang, stress, takut dan kemerosotam mental), dilakukan secara sendiri maupun berkelompok.
- Pemahaman tentang alam/lingkungan dimana kita sedang melakukan survival. Pemahaman ini meliputi udara, cuaca, serangan penyakit, tumbuhan beracun, bahaya dan serangan binatang buas/berbisa dan pemahaman lainnya yang berkenaan dengan alam lingkungan di mana kita berada.
Dari kemampuan memahami kondisi diri dan alam lingkungan yang ada, kita dapat melakukan berbagai tindakan baik statis (bertahan di tempat sambil menunggu pertolongan) maupun dinamis (bergerak sambil mempertahankan hidap mencari pertolongan dan jalan keluar).
Tindakan-tindakan yang diambil berkisar dalam hal :
- Bivak, yaitu pembuatan tempat berlindung dari berbagai jenis baik yang dibuat dari bahan alami maupun dari barang yang dibawa
- Air, yaitu bagaimana cara menghemat air, mendapatkannya dari sumber alami maupun yang harus diproses secara sederhana
- Api, yaitu bagai mana menbuat perapian dengan menggunakan korek api maupun dengan membuat sendiri dengan peralatan sederhana yang ada yang digunakan sebagai penerangan, penghangat, mengusir binatang, maupun untuk memasak dengan teknik yang sangat sederhana
- Makanan, yaitu mengumpulkan dan mencari makanan baik yang berasal dari nabati maupun hewani. Pengenalan terhadap tumbuhan sangat membantu dalam pencarian makanan baik yang berupa tumbuhan makanan, beracun dan obat, begitu juga memahami tentang habitat dan kebiasaan binatang baik yang menguntungkan maupun yang membahayakan dan bagaimana untuk mendapatkannya
- Ketrampilan, kemampuan diri dan pemahaman terhadap lingkungan inilah yang sangat membantu kita untuk dapat keluar dengan selamat dari kondisi survival yang serba sulit dan menegangkan.
III. SAR Hutan Gunung
S A R (Search And Rescue - Pencarian dan Penyelamatan) gunung-hutan merupakan suatu operasi dalam pencarian barang/dokumen penting, manusia (pendaki gunung yang hilang atau korban musibah kecelakaan pesawat terbang dan musibah lainnya) kemudian melakukan upaya penyelamatan dan evakuasi terhadap barang/manusia yang telah ditemukan.Operasi S A R lebih ditekankan pada kegiatan kemanusiaan. Kegiatan kemanusiaan ini pada kegiatan hutan-gunung banyak dilakukan pada pencarian orang yang hilang di hutan-gunung baik yang diperkirakan yang masih hidup maupun yang sudah mati.
Pengetahuan dasar dari orang yang terjun langsung dalam operasi S A R (biasa disebut ESAR – Explorer Search And Rescue) ini adalah penguasaan praktek Navigasi, teknik dan prosedur dari pencarian, memahami P3M praktis, dan menguasai teknik-teknik survival bila terjadi sesuatu hal diluar perkiraan semula.
Gambar: Pecinta Alam |
IV. Dasar-dasar Mountaineering
Dasar-dasar Mountaineering merupakan materi yang memberikan gambaran tentang jenis-jenis pendakian/perjalanan, klasifikasi pendakiaan baik yang berdasarkan kesulitan maupun yang berdasarkan semua faktor yang mempengaruhinya, sistem pendakian, dan teknik-teknik dasar pendakian/rock climbing dan pembagian pendakian berdasarkan pemakaian alat.Materi ini juga memberikan gambaran tentang macam-macam teknik rappeling dan penjelasan tentang peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk kegiatan ini. Dalam prakteknya materi moutaineering lebih menjurus pada kegiatan rock Climbing (panjat tebing).
V. Kesehatan Perjalanan
Kesehatan perjalanan merupakan sutau materi yang membahas tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tubuh dalam pencapaian tubuh yang prima dalam melakukan suatu perjalanan yang terkadang berhari-hari bahkan berminggu-minggu.Pencapai tubuh yang prima merupakan suatu persyaratan dalam tercapainya tujuan dari perjalanan. Faktor yang sangat dominan dalam pencapaiaan kesehatan dalam perjalanan banyak dipengaruhi oleh faktor fisik, mental dan daya tahan tubuh.
Dalam pencapaian kondisi tubuh yang prima dapat ditempuh dengan pengetahuan tentang kesehatan perjalanan, perlengkapan perjalanan, perlengkapan P3M.
VI. Pertolongan Pertama pada Musibah (P3M)
Musibah dapat datang kapan saja tidak terkecuali pada kegiatanm alam terbuka, pengetahuan tentang penanganan, dan pertolongan pada musibah merupakan ketrampilan yang harus dikuasai oleh orang yang berkegiatan di alam terbuka yang akan dipergunakan untuk menangani kecelakaan yang terjadi atas diri sendiri maupun pada orang lain. Penanganan P3M ini sifatnya hanya sebagai pertolongan pertama dan antisipasi akan terjadinya kerusakan yang lebih parah dari kecelakaan yang sudah ada.VII. Ilmu Penaksiran
Ilmu penaksiran merupakan suatu ketrampilan pendukung yang harus dikuasai oleh penggiat alam terbuka. Penguasaan dari teknik-teknik penaksiran sangat membantu sekali dalam melakukan suatu kegiatan karena kita dapat memperkirakan sesuatu dengan teknik-teknik yang ada dengan peralatan yang g tersedia di alam atau peralatan sederhana yang dibawa.Dengan ilmu penaksiran kita dapat menaksir lebar sungai,lembah atau lainnya dengan menggunakan alat bantu sederhana, menaksir kedalamam dan kecepatan sungai, menaksir ketinggian pohon, tebing, bangunan dan lainya, menaksir waktu dan jarak tempuh perjalanan dan memperkirakan cuaca dengan memperhatikan tanda-tanda yang ditunjukkan oleh alam dan binatang.
VIII. Keterampilan Membaca Jejak
Pengetahuan tentang jejak yang tertinggal di alam dapat membantu kita dalam pencarian makanan, menghindari daerah binatang berbahaya dan manfaat-manfaat lain. Kita dapat mengetahui dari jejak yang ditinggalkan binatang apa yang berada dan melintasi daerah tersebut.Jejak alam yang biasa terlihat biasanya dari bekas injakan kaki, kotoran, sisa makanan yang ditinggalkan dan lainnya. Jejak alam tersebut dapat dipelajari dari literatur yang ada dan selalu mengadakan pengamatan bila sedang melakukan kegiatan di alam terbuka.
IX. Jerat dan Perangkap
Perangkap dan jerat (traps) merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk mendapatkan binatang sebagai bahan makanan saat dalam kondisi survival. Berhasil tidaknya dalam mendapatkan binatang dari jerat yang dibuat tergantung dari jenis jerat yang dibuat, kemahiran yang dimiliki dan pengalaman dalam malakukannya.Peralatan dalam pembuatan jerat ini dapat diambil dari barang yang kita bawa ataupun benda-benda alami yang sudah tersedia di alam. Materi ini memberikan pengetahuan tentang pembuatan jerat/perangkap yang disesuaikan dengan binatang apa yang akan ditangkap.
X. Pengenalan Karakteristik Sungai
Dalam beberapa kegiatan terkadang kita banyak berhubungan dengan sungai, seperti penelusuran sungai, penyeberangan sungai maupun pengarungan sungai itu sendiri. Kita dituntut untuk mengetahui karakter dari suatu sungai dengan berbagai seluk beluknya yang aman maupun yang berbahaya.Pengetahuan kita tentang sungai akan memberikan rasa aman ketika kita dituntut untuk melakukan kegiatan di sungai.
Materi ini memberikan gambaran tentang keadaan dari suatu sungai, diantaranya : pembagian daerah daerah aliran sungai, faktor utama terjadinya riam/jeram, bentu-bentuk arus sungai, jenis-jenis riam/jeram dan lainnya. Pengetahuan ini merupakan ilmu dsar dalam kegiatan arung jeram/rafting.
XI. Teknik Penyeberangan
Materi teknik penyeberangan ini memberikan pengetahuan tentang teknik-teknik yang dilakukan dalam melakukan penyeberangan pada medan basah maupun kering. Sungai, danau dan rawa-rawa mrupakan medan basah yang terkadang harus dilewati.Dalam penyeberangan medan basah kita dapat melakukannya dengan teknik penyeberangan basah dan kering. Penyberangan dengan teknik basah dilakukan dengan membuat pelampung dengan barang yang kita bawa ataupun dari alam. Penyeberanga kering dapat dilakukan dengan membuat peralatan sederhana dari bahan alami atau dari yang lainnya.
XII. Simpul dan Tali-Temali
Ketrampilan dalam menggunakan tali temali dan simpul sangat membantu dalam setiap kegiatan karena akan mempercepat dalam pembuatan dan membukanya kembali sesuai dengan kebutuhan dan memberikan rasa aman dalam penggunaannya.Materi ini memberikan pengetahuan tentang jenis-jenis tali dengan berbagai kelebihan dan kelemahannya yang biasa dipergunakan dalam kegiatan alam terbuka dan cara pemeliharaannya.
Juga yang lebih penting adalah bagaimana membuat simpul dari berbagai jenis tali dengan keperluan yang berbeda-beda. Dalam kegiatan alam terbuka minimal ada 13 jenis simpul yang harus dikuasai dan 17 jenis lainnya sebagai tambahan.
XIII. Manajemen Perjalanan
Suatu perjalanan akan berhasil memenuhi target jika semenjak dari awak keberangkatn diatur dan direncanakan dengan baik. Manajemen suatu perjalanan tidak lepas dari unsur-unsur dari manajemen itu sendiri, yaitu P O A C.Planning/perencanaan perjalanan, Organizing/pengorganisasian perjalanan, Actuating/pelaksanaan perjalanan dan Controlling/pengontrolan, pengawasan dan pengevaluasian perjalanan.
XIV. Perlengkapan dan Perbekalan
Mareri ini menerangkan menjeklaskan tentang perlengkapan dan perbekalan dalam setiap melakukan suatu perjalanan disesuaikan dengan medan yang akan selalui. Perlengkapan yang standar yang harus dimiliki oleh orang yang berkegaitan di alam terbuka.Standar dalam arti kata yang biasa dipakai pad medan tertentu, kuat, ringan dan kecil dalam pengepakan dan mempunyai kebih dari satu kegunaan. Perlengkapan-perlengkapan tersebut dapat dikelompokkan dalam perlengkapan jalan, perlengkapan tidur, perlengkapan masak dan makan, perlengkapan khusus dan perlengkapan tambahan.
Dan yang tak kalah pentingnya juga adalah masalah perbekalan yang dibawa. Pengaturan perbekalan/setting menu harus memenuhi kebutuhan tubuh dalam perjalanan, denga beberapa persyaratan, diantaranya mudah diolah dan dimasak, ringan dibawa, tidak menghabiskan tempat,harga sesuai dengan kemamppuan, dan berkalori tinggi. (Mahira)
Demikian pembahasan tentang beberapa skill dan materi dasar yang harus dimiliki oleh seorang pegiat alam terbuka atau pecinta alam, walaupun masih ada beberapa skill lain yang harus dimilikinya setidaknya materi-materi ini sudah mencukupi.
0 Response to "Skill dan Materi Dasar Pecinta Alam"
Posting Komentar