Teknik Penentuan Posisi di Peta dan Pergerakan di Lapangan
Pada berbagai kegiatan alam terbuka pada tempat-tempat tertentu terkadang dituntut mengetahui posisi keberadaan di peta untuk mengetahui arah perjalanan, jarak yang telah ditempuh, tujuan akhir pergerakan dan lainnya untuk mempersiapkan langkah-langkah yang akan dilakukan selanjutnya.
Jika tidak memiliki GPS untuk menentukan posisi di peta dapat dilakukan dengan cara manual klasik dengan bantuan kompas bidik dibantu dengan protractor atau conector untuk memindahkan sudut kompas yang didapat ke sudut peta pada peta topografi.
Langkah-langkah lanjutan setelah langkah awal adalah dengan melakukan teknik orientasi peta (orpet), orientasi medan (ormed) dan resection. Dari hasil akhir resection dapat di ketahui titik koordinat peta saat berada di lapangan.
Dari ketiga langkah tersebut di atas, ormed mempunyai peran yang cukup penting karena kegiatan ormed menuntut kejelian dan feeling yang terasah dalam menentukan titik-titik ekstrim (tanda medan) yang ada pada bentang alam dan menentukannya di selembar peta topografi yang dibawa.
Ketelitian dan kejelian dalam menyamakan tanda dan bentuk medan dengan yang tergambar di peta membutuhkan ‘jam terbang’ yang tinggi terutama pada daerah kawasan pegunungan yang luas, bentang alam yang berjajar dan tampak saling berhimpitan membutuhkan imajinasi dan pengalaman untuk mengurainya lalu menentukannya pada peta.
Dalam kegiatan alam terbuka, misalnya pendakian gunung, penjelajahan hutan atau pembukaan jalur pendakian, sebelum melakukan langkah-langkah penentuan posisi di peta, yaitu orpet, ormed, resection dan menentukan titik koordinat pada peta, maka ada beberapa kondisi yang harus dipahami sebelum melakukan langkah-langkah tersebut.
Penilaian tentang posisi kedudukan di lapangan akan menentukan langkah awal yang harus dilakukan sebelum melakukan langkah-langkah penentuan posisi. Hal ini dilakukan jika akan melakukan penentuan posisi untuk pertama kali atau jika telah berjalan terlalu jauh dari titik akhir penentuan posisi.
1. Lokasi posisi kedudukan berada pada kawasan yang mudah atau sudah diketahui, misalnya masih berada pada kawasan perkampungan, pinggiran kampung atau perkebunan, masih berada pada sekitar jalan setapak/jalan kampung, masih dekat dari posisi titik terakhir yang telah diketahui di peta dan lainnya.
2. Lokasi posisi kedudukan berada pada kawasan yang telah jauh masuk ke dalam mendekati hutan menjauhi perkampungan melewati punggungan dan lembahan atau telah berjalan jauh dari titik akhir penentuan posisi (resection).
Jika kondisinya seperti pada keadaan pertama, maka langkah orpet, ormed dan resection dapat langsung dilakukan. Namun jika kondisinya seperti keadaan kedua, maka sebelum melakukan ketiga langkah tersebut kita harus mengulur alur perjalanan dari titik awal perjalanan hingga berada di kawasan yang diperkirakan berada.
Mengulur alur perjalanan dengan cara menghitung atau memperkirakan ke arah mana kita bergerak, berapa jauh pergerakan, berapa punggungan atau lembahan yang telah dilewati dan perhitungan dari perkiraan jalur yang telah dilewati lainnya.
Memperkirakan arah pergerakan dan menggambarkannya di peta (map plotting) akan membantu dalam penilaian awal pada kawasan mana keberadaan kita dan ini akan sangat membantu sekali di saat akan melakukan orientasi medan dalam menyamakan tanda dan bentuk medan yang ada dengan yang tergambar di peta.
Plotting peta juga akan digunakan pada penggambaran jalur perjalanan yang menggunakan satu atau lebih sudut kompas yaitu pada kegiatan pembukaan jalur pendakian atau penjelajahan hutan-rimba. Penggambaran jalur perjalanan yang akan dilewati pada peta topografi dapat mempermudah dalam memperkirakan kondisi medan yang akan dilalui dari kerapatan kontur sepanjang garis plotting peta.
Jika tidak memiliki GPS untuk menentukan posisi di peta dapat dilakukan dengan cara manual klasik dengan bantuan kompas bidik dibantu dengan protractor atau conector untuk memindahkan sudut kompas yang didapat ke sudut peta pada peta topografi.
Langkah-langkah lanjutan setelah langkah awal adalah dengan melakukan teknik orientasi peta (orpet), orientasi medan (ormed) dan resection. Dari hasil akhir resection dapat di ketahui titik koordinat peta saat berada di lapangan.
Dari ketiga langkah tersebut di atas, ormed mempunyai peran yang cukup penting karena kegiatan ormed menuntut kejelian dan feeling yang terasah dalam menentukan titik-titik ekstrim (tanda medan) yang ada pada bentang alam dan menentukannya di selembar peta topografi yang dibawa.
Ketelitian dan kejelian dalam menyamakan tanda dan bentuk medan dengan yang tergambar di peta membutuhkan ‘jam terbang’ yang tinggi terutama pada daerah kawasan pegunungan yang luas, bentang alam yang berjajar dan tampak saling berhimpitan membutuhkan imajinasi dan pengalaman untuk mengurainya lalu menentukannya pada peta.
Langkah Awal yang Harus Dilakukan
Dalam kegiatan alam terbuka, misalnya pendakian gunung, penjelajahan hutan atau pembukaan jalur pendakian, sebelum melakukan langkah-langkah penentuan posisi di peta, yaitu orpet, ormed, resection dan menentukan titik koordinat pada peta, maka ada beberapa kondisi yang harus dipahami sebelum melakukan langkah-langkah tersebut.
Penilaian tentang posisi kedudukan di lapangan akan menentukan langkah awal yang harus dilakukan sebelum melakukan langkah-langkah penentuan posisi. Hal ini dilakukan jika akan melakukan penentuan posisi untuk pertama kali atau jika telah berjalan terlalu jauh dari titik akhir penentuan posisi.
Penilaian lokasi kedudukan tersebut adalah:
Gambar: Cara Menentukan Posisi di Peta |
2. Lokasi posisi kedudukan berada pada kawasan yang telah jauh masuk ke dalam mendekati hutan menjauhi perkampungan melewati punggungan dan lembahan atau telah berjalan jauh dari titik akhir penentuan posisi (resection).
Jika kondisinya seperti pada keadaan pertama, maka langkah orpet, ormed dan resection dapat langsung dilakukan. Namun jika kondisinya seperti keadaan kedua, maka sebelum melakukan ketiga langkah tersebut kita harus mengulur alur perjalanan dari titik awal perjalanan hingga berada di kawasan yang diperkirakan berada.
Mengulur alur perjalanan dengan cara menghitung atau memperkirakan ke arah mana kita bergerak, berapa jauh pergerakan, berapa punggungan atau lembahan yang telah dilewati dan perhitungan dari perkiraan jalur yang telah dilewati lainnya.
Memperkirakan arah pergerakan dan menggambarkannya di peta (map plotting) akan membantu dalam penilaian awal pada kawasan mana keberadaan kita dan ini akan sangat membantu sekali di saat akan melakukan orientasi medan dalam menyamakan tanda dan bentuk medan yang ada dengan yang tergambar di peta.
Plotting Peta
Plotting peta adalah membuat titik atau membuat garis dan tanda-tanda tertentu di peta. Plotting peta akan selalu digunakan saat melakukan resection dalam menarik garis sudut back azimuth pada peta atau juga digunakan saat melakukan intersection.Plotting peta juga akan digunakan pada penggambaran jalur perjalanan yang menggunakan satu atau lebih sudut kompas yaitu pada kegiatan pembukaan jalur pendakian atau penjelajahan hutan-rimba. Penggambaran jalur perjalanan yang akan dilewati pada peta topografi dapat mempermudah dalam memperkirakan kondisi medan yang akan dilalui dari kerapatan kontur sepanjang garis plotting peta.
0 Response to "Teknik Penentuan Posisi di Peta dan Pergerakan di Lapangan"
Posting Komentar