Tingkat Kecelakaan Meningkat Drastis pada Mudik Hari Raya Idul Fitri 2016
Diprediksi tingkat kecelakaan pada agenda mudik tahun 2016 ini akan meningkat dibandingka tahun sebelumnya.
Tahun lalu, sesuai data Polri terdapat 3.048 kecelakaan dengan korban meninggal dunia mencapai 646 orang dan korban luka berat sebanyak 1.057 orang.
Tahun ini, gejala kenaikan jumlah kecelakaan juga tak terelakkan. Sesuai data Polri, untuk H- 7 atau tanggal 30 Juni terdapat 48 kecelakaan.
Hari selanjutnya, jumlah kecelakaan meningkat drastis lebih dari dua kali lipat dengan jumlah 124 kecelakaan. Untuk dua hari itu saja jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 42 orang, korban luka berat mencapai 68 orang dan luka ringan mencapai 196 orang.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divhumas Polri Kombespol Martinus Sitompul menuturkan, kecelakaan paling banyak menimpa kendaraan sepeda motor dengan jumlah 186 unit, disusul oleh mobil barang dengan jumlah 50 unit, posisi ketiga mobil penumpang dengan jumlah 38 unit dan kecelakaan yang menimpa bus terdapat 12 unit.
Selama dua hari itu pula, polisi mendteksi banyak sekali pelanggaran yang dilakukan pengemudi kendaraan yang mudik. Pada H-7 terdapat 6.316 pelanggaran yang ditindak dan pada H -6 terdapat 11.626 pelanggaran yang telah dilakukan penindakan.
”Dari semua pelanggaran itu selama dua hari itu, terdapat penindakan berupa tilang mencapai 9.685 dan ada 1.747 peneguran terhadap pemilik kendaraan. Artinya, kepolisian memberikan peringatan kepada para pengendara, tidak langsung main tilang,’ paparnya.
Karena itulah, kemungkinan besar penyebab utama kecelakaan kendaraan saat mudik itu adalah human error atau pelanggaran. Hal tersebut yang berperan besar, sehingga banyak korban jiwa yang jatuh.
”Tapi, kepolisian terus berupaya mencegahnya, salah satunya dengan penilangan dan peneguran,” terangnya.
Kecelakaan pada pengemudi sepeda motor yang paling tinggi dalam dua hari ini dideteksi karena memang sepeda motor bukanlah kendaraan yang ditujukan untuk perjalanan jarak jauh.
Kadivhumas Mabes Polri Boy Rafli Amar mengatakan, sepeda motor memang rentan terjadi kecelakaan saat digunakan mudik. ”Sebab, sepeda motor ini didesain untuk perjalanan jarak dekat di dalam perkotaan,” tuturnya.
Untuk para pengemudi sepeda motor yang mudik, maka sebaiknya berupaya maksimal untuk mendapatkan kenyamanan berkendara. Ada sejumlah hal yang bisa dilakukan, jangan membawa barang terlalu banyak dan berat yang menganggu pandangan dan penumpang juga jangan lebih dari dua orang.
”Kami sudah sarankan untuk pengendara sepeda motor istirahat sekali dalam dua jam perjalanan. Sayangnya, himbauan ini masih kurang diperhatikan,” terangnya. (radarlampung.co.id)
Tahun lalu, sesuai data Polri terdapat 3.048 kecelakaan dengan korban meninggal dunia mencapai 646 orang dan korban luka berat sebanyak 1.057 orang.
Tahun ini, gejala kenaikan jumlah kecelakaan juga tak terelakkan. Sesuai data Polri, untuk H- 7 atau tanggal 30 Juni terdapat 48 kecelakaan.
Hari selanjutnya, jumlah kecelakaan meningkat drastis lebih dari dua kali lipat dengan jumlah 124 kecelakaan. Untuk dua hari itu saja jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 42 orang, korban luka berat mencapai 68 orang dan luka ringan mencapai 196 orang.
Gambar: Kecelakaan di Tol Cipali pada Juli 2016 (Sumber: Foto Facebook Imam Fadhli) |
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divhumas Polri Kombespol Martinus Sitompul menuturkan, kecelakaan paling banyak menimpa kendaraan sepeda motor dengan jumlah 186 unit, disusul oleh mobil barang dengan jumlah 50 unit, posisi ketiga mobil penumpang dengan jumlah 38 unit dan kecelakaan yang menimpa bus terdapat 12 unit.
Selama dua hari itu pula, polisi mendteksi banyak sekali pelanggaran yang dilakukan pengemudi kendaraan yang mudik. Pada H-7 terdapat 6.316 pelanggaran yang ditindak dan pada H -6 terdapat 11.626 pelanggaran yang telah dilakukan penindakan.
”Dari semua pelanggaran itu selama dua hari itu, terdapat penindakan berupa tilang mencapai 9.685 dan ada 1.747 peneguran terhadap pemilik kendaraan. Artinya, kepolisian memberikan peringatan kepada para pengendara, tidak langsung main tilang,’ paparnya.
Karena itulah, kemungkinan besar penyebab utama kecelakaan kendaraan saat mudik itu adalah human error atau pelanggaran. Hal tersebut yang berperan besar, sehingga banyak korban jiwa yang jatuh.
”Tapi, kepolisian terus berupaya mencegahnya, salah satunya dengan penilangan dan peneguran,” terangnya.
Kecelakaan pada pengemudi sepeda motor yang paling tinggi dalam dua hari ini dideteksi karena memang sepeda motor bukanlah kendaraan yang ditujukan untuk perjalanan jarak jauh.
Kadivhumas Mabes Polri Boy Rafli Amar mengatakan, sepeda motor memang rentan terjadi kecelakaan saat digunakan mudik. ”Sebab, sepeda motor ini didesain untuk perjalanan jarak dekat di dalam perkotaan,” tuturnya.
Untuk para pengemudi sepeda motor yang mudik, maka sebaiknya berupaya maksimal untuk mendapatkan kenyamanan berkendara. Ada sejumlah hal yang bisa dilakukan, jangan membawa barang terlalu banyak dan berat yang menganggu pandangan dan penumpang juga jangan lebih dari dua orang.
”Kami sudah sarankan untuk pengendara sepeda motor istirahat sekali dalam dua jam perjalanan. Sayangnya, himbauan ini masih kurang diperhatikan,” terangnya. (radarlampung.co.id)
0 Response to "Tingkat Kecelakaan Meningkat Drastis pada Mudik Hari Raya Idul Fitri 2016"
Posting Komentar