Kemenpar Surati KLHK Minta Kereta Gantung Ijen Cepat DIbangun
"Saya sudah ketemu dengan ibu menteri KLHK (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar). KLHK meminta ada surat dari kami. Maka atas dasar surat dari Bupati Banyuwangi kita keluarkan itu. Saya kira di level kebijakan sudah oke," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, usai acara Diaspora di Banyuwangi, Selasa (27/6/2017).
BACA JUGA: Datang ke 10 Destinasi Ini Bila Mudik ke Banyuwangi
Sementara, di level teknis, akan dilakukan oleh tim percepatan pengembangan ekowisata bersama dengan para Dirjen di KLHK. Sementara untuk investor, tambah Arief, hampir pasti sudah ada.
Bahkan menurutnya, investor ini sudah siap dengan pembiayaanya. Ini diharapkan bisa mempermudah dan mempercepat pembangunan dengan biaya yang sangat rendah.
"Prancis dan Swiss kita pilih. Mana yang baik akan kita pakai," tambahnya.
Menpar Arief Yahya di Banyuwangi (Ardian Fanani/detikTravel) |
Sementara untuk target, Arief berharap pembangunan kereta gantung di kawasan Kawah Ijen selesai pada tahun 2019. "Keputusan akhir ditahun 2017 ini harus ground breaking. Nanti pembangunan membutuhkan waktu dua tahun. Harus selesai 2019," tambahnya.
Sementara itu, Menpar Arief sengaja mengundang Tim Percepatan Pengembangan Ekowisata di acara Diaspora Banyuwangi. Ini dilakukan untuk menjelaskan secara gamblang kepada publik terkait rencana pembangunan kereta gantung tersebut.
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Ekowisata, David Makes mengakui adanya keterlambatan pembangunan kereta gantung di Kawah Ijen. Seharusnya, perizinan kawasan yang akan di bangun sudah selesai tahun lalu. Namun ketika detail pembangunan diajukan, perizinan tersebut ditolak. Karena beberapa spot masuk dalam kawasan cagar alam.
"Kita butuh tiang pancang dan ternyata itu masuk kawasan cagar alam. Nah kita tidak boleh membangun di cagar alam, satu-satunya cara adalah menyesuaikan fungsi. Nah kebetulan alih fungsi ini faktor utamanya bukan cable car, tetapi jumlah pengunjung yang 5 tahun terakhir ini meledak, misalnya saat Liburan Idul Fitri sekarang ini, pengunjung banyak datang sampai menempati di luar taman wisata alam (TWA) Ijen. Sehingga TWA ini sudah terlalu sempit dan perlu diperluas," tambahnya.
Menurutnya, memperluas kawasan TWA ini berarti harus merubah cagar alam. Namun merubah cagar alam ini tidak sederhana. Pemkab dan investor harus memenuhi semua persyaratan agar di kemudian hari ini tidak terjadi masalah baik dari aspek hukum ataupun lingkungan.
"Semua ketentuan dipenuhi dan kawasan layak berubah dari cagar alam menjadi Tua. Mungkin itu proses yang agak lama, mungkin seharusnya kemarin pembangunan ini. Namun kami yakinkan kembali kepada Pemkab dan Investor untuk mengikuti dulu prosedurnya agar tidak cacat hukum," tambahnya..
Perlu diketahui, saat ini luas lahan Taman Wisata Alam Ijen hanya sekitar 92 ribu hektar. Rencananya akan di perluasan lagi menjadi 250 hingga 300 ribu hektar. Sementara untuk pembangunan penunjang untuk kita wisata di TWA hanya dibatasi hingga 10 persen dari kawasan tersebut. (fay/fay)
0 Response to "Kemenpar Surati KLHK Minta Kereta Gantung Ijen Cepat DIbangun"
Posting Komentar