Baluran Tak Hanya Sabana, Sudah ke Pantainya?


Baluran Tak Hanya Sabana, Sudah ke Pantainya? - Pergi ke Taman Nasional Baluran sudah pasti ingin menikmati sabananya. Tak hanya itu, ternyata ada surga tersembunyi di sana. Apa itu?

Sepanjang perjalanan, menikmati pohon-pohon yang masih rimbun, kerap sekali kami temukan rambu-rambu untuk hati-hati di perjalanan. Sesampai di Bongkol istirahat sejenak sambil menikmati sekeliling. Perjalanan yang memakan waktu sekitar 5 jam di tempuh dari Surabaya dengan bus hingga tepat di pintu Gerbang Taman Nasional Baluran, Banyuwangi, Jawa Timur. Berangkat dari Surabaya, terminal besar yang ada di Surabaya menuju Bayuwangi, meski harus ganti bus di Purbalinggo, namun tidak menyurutkan keinginan menikmati Taman Nasional Baluran.

Sekitar pukul 16.00 WIB, sampailah di pintu Gerbang Taman Nasional Baluran. Awalnya mengalami kebingungan karena ini pertama kalinya melangkahkan kaki ke Taman Nasional Baluran. Beruntungnya, diantar oleh bapak ojek yang juga merupakan warga sekitar ke penginapan tidak jauh dari Taman Nasional Baluran. Sesampai di penginapan, dengan cuaca yang dingin, tidak dapat menahan kantuk, ahirnya memutuskan untuk istirahat. Selepas subuh menyewa motor yang bisa digunakan dari penginapan ke Taman Nasional Baluran. Tentunya menghabiskan waktu di sana dengan menginap di penginapan yang ada di pinggir Pantai Bama. Sebelum berangkat, tentunya sudah mencari tahu tempat-tempat yang akan dikunjungi untuk memudahkan bertanya kepada warga sekitar.

Pagi yang dingin, menaiki motor sewaan menelusuri jalanan Taman Nasional Baluran memang menyenangkan. Sepanjang perjalanan, menikmati pohon-pohon yang masih rimbun, kerap sekali kami temukan rambu-rambu untuk hati-hati di perjalanan. Sesampai di Bongkol, istirahat sejenak sambil menikmati sekeliling Bongkol. Menikmati bekal yang kami bawa, kami melanjutkan perjalanan. Selama perjalanan, mata ini dimanjakan oleh alam yang sejuk dan banyak rusa yang berlari-lari saat para pengunjung hanya sekadar lewat atau berhenti sejenak untuk mengabadikan momen. Kami pun tidak lupa untuk berhenti, menikmati cuaca yang sejuk.

Dari Bongkol ke Pantai Bama tidak terlau jauh. Sesampai di Pantai Bama, lagi-lagi mata di manjakan dengan pemandangan. Namun, kali ini adalah pemandangan pantai. Saya memutuskan untuk snorkeling, menikmati keindahan bawah laut. Harga menyewa peralatan snorkeling juga cukup murah. Di Pantai Bama masih banyak monyet, maka pengunjung pun harus hati-hati. Akan tetapi tidak perlu terlalu khawatir, karena monyet-monyet itu tidak akan mengganggu jika pengunjung tidak mengganggu atau memancing untuk diganggu. Misal tidak menaruh barang-barang sembarangan. Tidak jarang monyet di Pantai Bama menakuti anak-anak kecil dan kerap kali suka berada di bibir pantai membuat gelak tawa para pengunjung.

Tidak terasa menikmati laut, kami memutuskan untuk menginap di penginapan yang ada di pinggir pantai. Menginap hanya satu malam dengan biaya Rp 250 ribu. Keesokan harinya, sebelum matahari terang benderang, kami memutuskan untuk menikmati bibir pantai. Indah suasananya, melihat banyak monyet yang bergelantungan di daha-dahan pohon dengan diiringi deru ombak pantai. Pelan-pelan kami menelusuri bibir pantai, hingga matahari mulai cerah.

Pagi itu juga kami meninggalkan Pantai Bama. Sepanjang perjalanan kami bertemu banyak pengunjung yang hendak kesana. Mungkin karena hari Minggu pengunjung lebih banyak. Sebelum pulang, tentunya tidak lupa mengabadikan momen di area Bongkol dan menikmati tingginya gunung dari kejauhan. Akhirnya sampai juga di pintu gerbang masuk ke Taman Nasional Baluran. Kami pun segera pulang dengan bis menuju Surabaya. Terima kasih Baluran, Bongkol, dan Pantai Bama untuk liburan kali ini.
قالب وردپرس

0 Response to "Baluran Tak Hanya Sabana, Sudah ke Pantainya?"

Posting Komentar