Begini Rasanya Menikmati Lebaran di Rumania
Warga negara Malaysia yang tinggal di Rumania tidak sebanyak masyarakat Indonesia yang tinggal di negeri ini. Dalam momen Idul Fitri, setiap tahunnya dijadikan momen bersatunya dua masyarakat serumpun ini di Rumania.
Seperti dalam perayaan idul fitri 1438 H kali ini, seperti biasa masyarakat Malaysia melaksanakan salat idul fitri yang diselenggarakan oleh KBRI Bucharest bertempat di Strada Gina Patrichi, Bukares.
Takbir sudah dikumandangkan pada sekitar jam 7 pagi dan tepat pada pukul 8 salat Ied dilaksanakan. Bertindak sebagai imam sekaligus khotib adalah Dr Masruri, PostDoc pada proyek Eropa Extreme Light Infrastructure-Nuclear Physics di Magurele-Bucharest.
Pada khutbah Idul Fitri kali ini, imam mengingatkan akan tiga kunci sukses dalam mempertahankan nilai moral dan spiritual ramadan paska ramadan. Tiga kunci ini diwasiatkan Rasulullah SAW dalam hadist riwayat Bukhari dan Muslim yaitu "Ittaqillah haytsu ma kunta, wattabi'i saiatil hasanata tamhuha wa khaaliqinnasa bi khuluqin hasanin".
Kunci pertama adalah agar masyarakat muslim dapat bertakwa di mana pun berada, di Indonesia maupun yang sedang berada di luar negeri. Karena Allah SWT senantiasa mengawasi kita dan juga segala ucapan dan perbuatan dicatat oleh malaikat.
Kunci kedua, mengiringi setiap keburukan dengan kebaikan karena kebaikan itu akan menghapus keburukan yang dilakukan. Allah SWT telah memberikan rahmat-Nya dengan melipatgandakan sepuluh pahala untuk setiap kebaikan, sedangkan setiap keburukan diberikan pembalasan yang seimbang.
Kunci ketiga adalah bergaul dengan manusia dengan budi pekerti yang baik dengan siapa pun juga tanpa pandang bulu, baik suku dan agamanya. Budi pekerti yang luhur adalah daya pikat agama, sebagai buah iman dan Islam yang harus ditunjukkan oleh para diaspora Indonesia di luar negeri.
Imam juga mengingatkan agar lebih bijaksana dalam menggunakan teknologi berbasis media sosial agar apa yang dituliskan tidak menyinggung atau menyakiti orang lain.
Setelah khutbah selesai, acara kemudian diilanjutkan dengan saling bermaaf-maafan secara berkeliling dimulai dari Dubes KBRI Bucharest, Diar Nurbintoro dan Cut Dina serta Dubes Malaysia Tajul Aman Mohammad dan istri, Datin Nor Tajul.
Momen yang tidak terlupakan adalah menyantap hidangan lebaran ala Indonesia. Hidangan yang dipersiapkan secara potluck ini oleh keluarga muslim Indonesia di Bucharest ini, menyediakan ketupat, opor ayam, sampai gulai cipuik Pekanbaru. Sambil menyantap hidangan masyarakat dari kedua belah pihak saling berbincang mengenai berbagai topik yang menarik.
Nampak dubes Kerajaan Malaysia, Datuk Tajul Muhammad, Dubes Diar Nurbintoro dan imam sekaligus khotib pada Idul Fitri tahun ini berbincang hangat. Datuk menceritakan ketika beliau sedang dalam masa studi dulu, justru buku-buku dari Indonesia menjadi bahan wajib dan harus dihafal.
Warga Malaysia sangat mengidolakan para seniman Indonesia seperti Koes Plus dan lain-lain. Selain itu, banyak warga masyarakat Indonesia yang merupakan keturunan dari Indonesia seperti wakil perdana menteri Malaysia Datuk Ahmad Zahid Hamidi yang fasih berbahasa Jawa karena beliau memang keturunan Jawa dari Kulonprogo, DI Yogyakarta.
Datuk berharap agar perselisihan antar dua masyarakat serumpun itu dalam hal kebudayaan tidak perlu terjadi karena memang sebagian warga Malaysia merupakan keturunan Indonesia.
Setelah bersantap, masyarakat indonesia dan malaysia melaksanakan photo bersama.
Pada siang harinya Datuk dan Datin mengundang masyarakat Indonesia untuk bersilaturahim di kediamaan Dubes Malaysia. Sambil mengobrol dan berdiskusi kami menyantap hidangan lebaran khas Malaysia, masakan Datin Nor Tajul.
Ada ketupat, opor ayam, sate sapi, dan mie laksa. Mie laksa adalah seperti spaghetti dengan bumbu sambal kacang dan rempah. Ternyata Datuk Tajul dan Datin sangat hafal seluk beluk Bali dan terbiasa dengan masakan padang, karena sebelum penempatan di Bucharest, beliau berdinas di Timur Leste dan bolak-balik Bali untuk urusan dinas.
Dari pagi, siang, sampai makan malam masyarakat muslim Indonesia sibuk bersilaturahim dan menyantap makanan lebaran dari berbagai Undangan. Rindu tanah air dapat sedikit terobati dengan silaturahim, berdiskusi, dan menyantap masakan khas Indonesia dan Malaysia di Rumania.
0 Response to "Begini Rasanya Menikmati Lebaran di Rumania"
Posting Komentar