Tingkatkan SDM, Kemenkomar Dorong Implementasi Kode Etik Pariwisata

Tingkatkan SDM, Kemenkomar Dorong Implementasi Kode Etik Pariwisata


Bogor - Untuk meningkatkan kualitas SDM pariwisata Indonesia, Kemenko Maritim mendorong implementasi Kode Etik Pariwisata. Ini untuk mengantisipasi ajang IMF-WB 2018.

Urgensi implementasi kode etik pariwisata diungkap dalam acara Focus Group Discussion Jejaring Pariwisata Bahari pada Senin (10/7) yang diselenggarakan oleh Kemenko Maritim. Diskusi ini juga menghadirkan praktisi pariwisata I Gusti Putu Laksaguna, dan Dosen pascasarjana Bandung Institute of Tourism Thamrin B Bachri.

Pembahasan ini dilakukan dalam upaya percepatan kesiapan pariwisata Indonesia jelang acara pertemuan tahunan IMF-WB 2018.

"Kode Etik Pariwisata adalah panduan World Trade Organization dalam meningkatkan kualitas industri pariwisata. Ini bisa jadi acuan standar pariwisata Indonesia, agar kualitasnya terjaga, agar lebih sustain (berkelanjutan) memberi manfaat bagi masyarakat juga," kata Asisten Deputi Jejaring Inovasi Maritim Tb Rismunandar dalam keterangan persnya, Rabu (12/7/2016).

Rismunandar menjelaskan perilaku 'Aji Mumpung' yang kerap dilakukan pedagang di lokasi-lokasi wisata, sama sekali tidak dapat dibenarkan.

"Pariwisata baru dihitung sukses bila para wisatawan datang lagi dan lagi. Bukan datang sekali kemudian tidak kembali lagi. Kita tidak boleh memberi 'mimpi buruk'. Kalau para turis datang ke sini dengan kenangan buruk pasti tidak akan kembali," tegasnya.

BACA JUGA: 3 Program Utama Kemenpar untuk Capai Target Kunjungan Turis di 2019

Untuk menjaga kualitas pariwisata, kode etik pariwisata pun harus ditegakkan. Standar disusun sebagai panduan dan dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala. Rismunandar pun berencana untuk berkoordinasi dengan Badan Standardisasi Nasional perihal standar pariwisata dan kode etik pariwisata.

"Awalnya mengacu pada WTO, tapi perlu juga disesuaikan dengan muatan lokal kita. Kita bisa bekerja sama dengan lembaga terkait, tentunya dengan Kemenpar dan BSN," imbuh Rismunandar.

Rismunandar menegaskan, kode etik ini cukup mendesak untuk pariwisata berkelanjutan. Di dalamnya harus mencakup standar, safety dan security, aksesibilitas, informasi, bahkan informasi cuaca juga. Kode etik ini pun mesti dijalankan secara paralel, dengan pembangunan infrastruktur pariwisata.

Asisten Deputi Pariwisata Bahari, Kosmas Harefa menambahkan, saat ini yang diperlukan bukan hanya sosialisasi melainkan bimbingan teknis, pelatihan untuk pelaku wisata khususnya yang minim fasilitas.

"Sebagai bagian dari persiapan jelang event Annual Meeting IMF-WB," tutupnya. (wsw/krn)

قالب وردپرس

0 Response to "Tingkatkan SDM, Kemenkomar Dorong Implementasi Kode Etik Pariwisata"

Posting Komentar