Ini Desa di Inggris yang Dijuluki Venesia Kecil
Riuh rendah suara bebek dan burung flamingo menyeruak di antara keindahan desa Bourton-on-the-Water, tepatnya di kanal sungai Windrush. Para pengunjung dengan antusias menaburkan roti atau makanan kecil di sungai yang membelah desa berpenduduk sekitar 4000 orang ini. Bebek-bebek itu dengan sigap menangkap rempahan roti dan biskuit yang ditebar.
Kanal berair jernih dengan kedalaman hanya di bawah lutut orang dewasa itu membelah desa kecil yang diperkirakan didiami manusia sekitar 4.000 tahun sebelum masehi. Banyak pohon sudah meranggas, menggugurkan daun-daunnya menyambut datangnya musim dingin, walaupun beberapa pohon masih berdaun lebat. Di sisi kanal terdapat hamparan rumput hijau dengan bangku-bangku taman untuk menikmati pemandangan sungai.
Sekelompok wisatawan berfoto di jembatan kecil dengan tiang penyangga yang melengkung rendah sambil menaburkan makanan ke arah bebek-bebek di sungai. Kelompok wisatawan yang lain menyantap hidangan di teras restoran yang berjajar di sepanjang jalan kecil di sisi kanal sambil menikmati pemandangan.
Vernes Restaurant & Tea Room adalah salah satu restoran yang cukup terkenal di sini. Terletak tepat di sisi kanal, pengunjung bisa makan di teras restoran sambil menikmati pemandangan kanal. Menu yang banyak disediakan restoran di Bourton-on-the-Water adalah makanan khas pedesaan Inggris seperti steak pie, sandwich, homemade jams, cake and bakery.
Walk like Gulliver
Jangan berhenti menikmati kanal yang jernih itu, Bourton-on-the-Water juga menawarkan tempat-tempat yang tak kalah menarik. Ada Bourton-on-the-Water Model Village, Cotswold Motoring Museum, Taman Burung dan Bloody Bourton Walking Tours sejauh 7 kilometer.
Tak jauh dari kanal yang menjadi pusat atraksi, menyusuri jalan kecil di antara rumah-rumah khas pedesaan, terletak kompleks Model Village. Model Village adalah replika skala satu-banding sembilan dari desa Bourton-on-the-Water, yang berisi semua bangunan dari Old Water Mill (sekarang Museum Mobil) hingga Old New Inn.
Replika Desa Bourton ini selalu dikenal dengan pohon bonsai-nya yang selalu dirawat dan dipotong agar tetap sesuai dengan skala. Replika desa ini tidak menampilkan mobil, kereta atau bentuk transportasi modern lainnya karena mereka ingin menyajikan penampilan desa ini pada tahun 1930 hingga penggunaan bangunan pada masa kini.
Ada replika dua gereja yang indah, dengan alunan musik paduan suara terdengar dari dalam, juga ada kanal dari sungai Windrush, Old New Inn dan tentunya miniatur dari Model Village itu sendiri.
A house for motorized vehicles
Cotswold Motoring Museum pasti ada di urutan pertama dalam daftar tempat yang akan Anda kunjungi. Museum ini dipenuhi dengan koleksi mobil kuno, mobil dan sepeda motor klasik, karavan, pelat enamel asli, memorabilia dan koleksi mainan otomotif yang menarik bagi penggemar otomotif.
Anda bahkan dapat melihat sebuah motor legendaris Indian V Twin buatan tahun 1920. Ada juga sebuah motor bernama Brough Superior yang pernah memecahkan rekor kecepatan dan dijuluki sebagai 'Widow-Maker' karena banyaknya korban tewas pada beberapa kecelakaan dengan motor ini, termasuk tokoh terkenal, Lawrence of Arabia atau T.E. Lawrence yang meninggal dengan motor Brough Superior SS100 miliknya yang ia juluki 'George V'.
Selain koleksi sepeda motor, ada lebih dari 30 mobil yang dipamerkan, koleksi mobil museum ini benar-benar unik. Mobil tertua yang dipamerkan dari tahun 1930 hingga tambahan terbaru, Mini Clubman dari tahun 1972. Dari mobil Jaguar yang ramping hingga Austins yang sporty dengan atap terbuka. Semua koleksi itu akan membawa Anda kembali pada masa di mana mengemudi adalah sebuah hobi, bukan sebuah keharusan sebagai sarana transportasi.
Koleksi mainannya tidak kalah lengkap. Anda akan diajak untuk mengenang masa kecil Anda dengan pajangan mobil mainan yang antik. Museum ini memajang begitu banyak mobil mainan berpedal, sepeda dan mainan pesawat terbang. Ada pula mainan kuda goyang yang sudah jarang ditemukan pada saat ini.
Jika Anda seorang penggemar model kit, museum ini akan terasa seperti surga. Anda dapat melihat banyak kayu, plastik dan logam kit yang telah dijual selama lima puluh tahun terakhir. Semuanya dikerjakan dan dicat dengan seksama oleh para ahli.
Berjalan lebih jauh
Masih ada waktu? Sempatkanlah berkunjung ke Taman Burung CotsWold, sebuah taman burung seluas dua hektar yang didirikan pada tahun 1957 oleh seorang pecinta burung, Leonard W. Hill.
Taman burung ini dihuni sekitar 500 ekor burung dari 50 jenis burung. Mulai dari burung lokal hingga burung dari habitat tropis. Anda bisa mengajak anak Anda untuk memberi makan penguin, flamingo dan burung pelikan.
Usai memberi makan, ada baiknya melihat nenek moyang para burung walaupun hanya berupa patung-patung dinosaurus, di taman Jurassic Journey. Anak Anda bahkan bisa bermain layaknya seorang arkeolog yang sedang menggali dan mengekskavasi sebuah fosil.
Anda bisa juga mengajak keluarga untuk berpetualang di alam liar dengan berjalan di Marshmouth Natural Reserve, sebuah kawasan terpencil seluas 2,5 are melalui rawa, kolam, padang rumput dan pepohonan dengan pemandangan Sungai Windrush.
Burung Kingfishers dapat dengan mudah ditemukan di kawasan ini dengan lebih dari 50 spesies burung lain, bersama dengan katak, rumput-ular, kumbang, capung dan beberapa jenis mamalia yang hidup di antara ratusan spesies tanaman.
Di sebuah tempat dengan nama Discovery, anak-anak dapat belajar bagaimana hewan seperti unggas, ikan hingga reptil bereproduksi dan meletakkan telur mereka. Sesi interaktif juga diadakan, sehingga mereka dapat mengalami pertemuan dengan berbagai jenis kadal dan ular dari jarak dekat.
Masih belum puas? Bourton-on-the-Water mempunyai jalur jalan kaki sejauh 7 Km untuk memuaskan keingintahuan Anda. Bersiaplah menelusuri Bloody Bourton Walk karena jalur ini mungkin saja berlumpur dan melelahkan di beberapa tempat seperti di padang rumput desa kecil di Wyck Rissington.
Anda akan diajak menyusuri suasana pedesaan Bourton, menyeberangi tiga sungai kecil, sebuah cagar alam dan memasuki labirin di sebuah gereja. Hal yang perlu diperhatikan adalah tidak ada toilet umum di sepanjang jalur perjalanan ini sehingga akan lebih baik bila Anda menuntaskan semua urusan toilet sebelum berangkat.
Jika berjalan bersama seorang tour guide, bisa jadi perjalanan ini akan menyenangkan karena rata-rata tour guide di sana mempunyai selera humor yang baik dan dia juga banyak menceritakan tentang legenda tentang penyihir atau makhluk astral lainnya.
Kami mulai berjalan dari Pusat Informasi Pengunjung menyusuri tepian sungai Windrush menuju satu bagian pedesaan dengan rumah-rumah kuno bersejarah. Kami terus berjalan melalui sebuah jalan setapak berbatu dan menemui sebuah rumah tepencil yang sebagian terhalang oleh rimbunnya pepohonan, lalu berbelok ke kiri dan kemudian setelah beberapa ratus meter berbelok tajam ke kanan dan masuk sebuah padang rumput dengan hutan kecil di sisi kiri lalu menyeberangi sungai dengan jembatan kayu panjang.
Kami terus berjalan sambil sesekali tertawa karena pemandu kami, Edward, selalu menghibur dengan cerita lucu dan juga hal-hal unik yang pernah terjadi di desa ini.
Tak lama, sebuah danau kecil membentang di depan kami, danau kecil yang sangat indah. Air danau itu berwarna hijau kebiruan dengan ranting-ranting pohon di sekitarnya yang menjulur ke permukaan air. Tak bisa berlama-lama menikmati keindahan dan kesunyian danau itu, kami harus segera melangkahkan kaki kembali menyusuri jalan setapak di sisi kiri danau dan kembali meniti sebuah jembatan kayu yang lebih lebar untuk menyeberang sungai dan menemui gerbang besi.
Memasuki sebuah hutan setelah gerbang besi itu, menyusuri sebuah jalur sempit dengan danau yang lebih besar di sisi kanan. Indah sekali. Beberapa pohon menguning dedaunnya, meranggas dan menggugurkan daunnya, sementara masih banyak pohon yang lain berdaun lebat dan hijau.
Perpaduan yang kontras tetapi harmonis. Selepas hutan itu , lagi-lagi kami menyeberangi sebuah jembatan kayu dan berjalan menyusuri padang rumput dan pagar batu di sisi kanan kami. Tak jauh berjalan, kami memanjat sebuah tangga kayu kecil melompati pagar dan kembali ke jalan raya menuju pusat desa Bourton.
Melelahkan? Tidak. Karena sepanjang jalan dengan pemandangan indah itu kami dihibur dengan cerita lucu dan menyeramkan.
0 Response to "Ini Desa di Inggris yang Dijuluki Venesia Kecil"
Posting Komentar