Hati-hati! Berbagai Hal Tak Mengenakkan Saat Plesir di Paris


Hati-hati! Berbagai Hal Tak Mengenakkan Saat Plesir di Paris - Kota Paris, Perancis memang

memikat para traveler untuk mengunjunginya. Selain keindahannya, ada beberapa hal yang perlu Anda waspadai saat plesir ke sana.

Sebagai salah satu kota tujuan nomor satu di dunia, Kota Paris Perancis selalu dibanjiri oleh para wisatawan mancanegara yang gemar menghabiskan waktu dan uangnya di negara ini. Semenjak kebanjiran turis itulah kota ini akhirnya juga menjadi pusat kedatangan banyak kaum pendatang dari berbagai etnik di dunia yang turut mencari peruntungan.

Kenyataannya, tidak semua pendatang mengalami nasib baik dan akhirnya berbuat apa saja demi bertahan hidup dan bahkan ada yang memang sengaja berniat jahat kesana sebagai penipu yang mencari para turis sebagai korbannya. Agar tidak mengalami kejadian tidak mengenakkan saat berlibur, berikut beberapa contoh aksi penipuan yang banyak terjadi tidak hanya di Paris namun mungkin saja bisa terjadi pula di daerah-daerah wisata mancanegara lain.

1. Copet

Aksi pencopetan tergolong sering terjadi karena aktivitas ini tentunya paling gampang dilakukan. Padatnya turis luar yang memenuhi suatu area wisata akan menjadi target karena tentunya sebagian besar dari mereka pasti membawa Euro dan barang-barang berharga dalam perjalanan mereka.

Para copet banyak membaur di daerah-daerah wisata seperti di Museum Louvre, Sacre Coeur, pusat belanja di Gallery La Fayatte dan tempat-tempat fasilitas umum lainnya seperti di stasiun kereta api. Tipsnya, simpan dompet, HP, dan barang berharga dalam tas yang menghadap kedepan atau letakkan dalam saku tersembunyi yang sulit terjangkau pencopet.

2. Penjaja Souvenir

Banyak juga penjual yang menjajakan barang-barang ikon Paris di tempat-tempat wisata di Kota Paris. Biasanya yang dijajakan berupa miniatur Eiffel, gantungan kunci, dan magnet kulkas. Mereka akan menarik perhatian kita terlebih dahulu dengan menyebutkan angka murah dalam bahasa si turis.

Contohnya, mereka akan berteriak, "Muraaahhh muraaahhh... Hanya 1 Euro saja", yang diucapkan dan diteriakkan untuk turis Indonesia yang bergerombol saat baru turun dari bus wisata atau secara individual. Sepertinya mereka familiar dengan ciri khas berbagai etnik di seluruh dunia dan mempelajari hampir semua bahasa rata-rata yang digunakan.

Apa yang mereka katakan sebenarnya hanya untuk memancing rasa ketertarikan kita kepada barang murah yang mereka jajakan. Sebenarnya, harga yang diberikan jauh lebih mahal karena ketika kita tanyakan dan memegang barang yang mereka tawarkan, mereka mematok harga luar biasa dan barang yang mereka berikan tidak bisa kita kembalikan sehinga mau tidak mau kita akan mengikuti harga yang mereka minta secara terpaksa.

Tipsnya, jangan begitu saja percaya dan jangan sedikitpun terlibat percakapan dengan mereka. Membeli di emperan taman terkadang lebih aman dan mereka adalah penjual-penjual lama yang bertahan di satu tempat saja.

3. Penjual Bunga Rose

Jika kita sedang asyik berjalan dengan pasangan kita, lalu ada seseorang yang tiba-tiba memberikan bunga kepada si wanita, jangan ambil. Tolak secara halus dengan melambaikan tangan karena sekali kita mengambil bunga tersebut, mereka akan meminta pasangan kita untuk membayar bunga dengan harga yang tidak bisa ditawar lagi.

4. Tandatangan Petisi

Ini salah satu contoh penipuan yang terlihat lebih rapi. Bahkan tak terpikirkan bahwa akan ada aksi penipuan yang terselubung.

Beberapa anak muda yang bersindikat di wilayah wisata benar-benar terlatih untuk bekerja sama dalam melaksanakan aksi mereka ini. Modusnya, salah satu dari mereka--biasanya anak gadis berusia belasan tahun yang terlihat polos-akan menyodorkan sebuah kertas petisi kepada kita dengan mengatasnamakan badan sosial dunia.

Saat mereka menyodorkan kertas, akan ada satu dua orang yang ikut nimbrung dan dengan cekatan mengambil barang dalam kantong atau tas kita. Jadi, sodoran kertas tersebut hanya sebagai alat pengalih perhatian kita.

Tipsnya, berlagak cuek justru disarankan. Abaikan saja setiap orang yang menghampiri membawa kertas dan pulpen.

5.Magic Trick

Magic trick atau sulap yang pernah kami saksikan langsung di daerah Trocordone di dekat menara Eiffel. Saat saya dan suami asyik memperhatikan permainan 'Cup and Ball Trick', di mana bola yang dimasukkan ke dalam 4-5 gelas kosong yang dibalik dan diputar-putar.

Awalnya, akan ada salah seorang pasti bagian dari sindikat mereka juga yang akan menebak setelah memberikan uang taruhan. Biasanya antara 20-50 euro. Saat itu, yang menebak adalah seorang gadis berumur sekitar 20 tahunan. Si gadis saat itu menebak beberapa kali dengan benar dan dia akan mendapatkan uangnya secara double dari asisten game.

Berakting gembira dan berlonjak lonjak karena beberapa kali menang, akhirnya suatu waktu gadis itu menebak dengan salah. Penonton yang melihat dan gemas akan terpancing dan mencoba menebak. Asisten game akan menawarkan uang 50 euro dan akan diberikan double untuk penebak atau penonton tadi. Saat si penonton menebak, anggota sindikat lain terlihat dengan cekatan memindahkan bola tanpa diketahui oleh penonton yang dibuat sibuk dengan diskusi dengan si asisten game.

Alhasil, setelah tebakan dibuka dan meleset, hilang pulalah uang 50 Euro tadi. Jangan di tiru ya. Menyakitkan sekali pasti rasanya kehilangan 50 Euro atau sekitar Rp 700 ribu dalam sekejab. Para penipu ini lantas segera membenahi perlengkapan mereka dan dengan gerak cepat kabur ke seberang jalan untuk pindah ke daerah lain setelah beberapa kali memperdayai korban-korban turis.

Tipsnya, jangan terjebak untuk turut serta dalam permainan pinggir jalan. Kalau perlu, jangan dilihat dan menjauh segera mungkin dari area permainan mereka.

6. Pengemis dengan Binatang Piaraan

Di wilayah kafe sekitar Arc de Triomphe atau Gerbang Kemenangan Perancis, ada kalanya terlihat pengemis yang disertai dengan anjing atau kucing peliharaannya. Terlihat memelas dan mereka akan meminta kita untuk memberikan uang sekadarnya untuk membeli makanan binatang peliharaan mereka.

Hati-hati, saat kita asyik bercakap dengan pengemis atau bahkan menyapa hewan tersebut, ada pihak lain yang merupakan anggota dari pengemis tadi yang akan beraksi di dekat kita. Dompet, HP atau barang berharga lain bisa dengan cepat berpindah tangan.

Tipsnya, terus berhati-hati dengan tidak terlalu gampang jatuh kasihan dan terbawa perasaan dengan pengemis jalanan dan binatang peliharaan yang dimanfaatkan sekalipun Anda pencinta binatang sekalipun.

7. Taksi dengan Argo Tidak Masuk Akal

Banyak transportasi murah di Paris. Namun, kadangkala wisatawan akan menggunakan jasa taksi agar lebih praktis walaupun jauh lebih mahal sarana ini dinilai aman dan cepat.

Bayangkan jika sekali duduk sudah tertera angka 30 Euro dan kita tak bisa menolak karena sudah terlanjur duduk manis di taksi. Menghabiskan 70 atau 100 Euro hanya untuk taksi? Tipsnya, jika memang darurat harus menggunakan taksi, maka carilah taksi di daerah-daerah terdekat kita berada saja. Jika kita meminta bantuan operator hotel atau resto, taksi akan mengenakan tarif yang tidak dimulai dari nol namun sejumlah yang menurut mereka wajar dimulai saat taksi berangkat menuju tujuan penjemputan customer taksi yang memanggil.

8. Bill Resto yang Selangit

Tidak semua turis adalah orang yang berlebihan uangnya. Atau, walaupun memang membawa uang banyak harus kaget ketika membayar sangat mahal untuk makanan dan minuman yang tak seberapa. Hal ini tentu bukan hal yang mengenakkan.

Tipsnya, selalu cek daftar menu dan harganya sebelum memesan dan cocokkan dengan bill transaksi setelah selesai bersantap.
قالب وردپرس

0 Response to "Hati-hati! Berbagai Hal Tak Mengenakkan Saat Plesir di Paris"

Posting Komentar